Fokuskatanews.com..Kolaka -Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknologi (Sainstek) Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara (LPJK Sultra) dan Ikatan Arsitek Indonesia Sulawesi Tenggara (IAI Sultra) menggelar Seminar Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan tema “Teknik Pelaksanaan Bangunan Tahan Gempa” secara online pada Kamis, 26 November 2020.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua LPJK Sultra, Dr. Buhardiman,Dekan Fakultas Sains dan Teknologi USN Kolaka, Rina Rembah,dan Rektor Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Dr. Azhari, sekaligus membuka kegiatan ini secara resmi.
Dalam sambutannya Rektor USN Kolaka Dr. Azhari, menyampaikan “kegiatan seperti ini sangatlah penting dan perlu dibuat secara rutin sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa, dimana mahasiswa bisa mendapatkan tambahan ilmu dan pengetahuan dari para praktisi yang berpengalaman di bidangnya”.
Seminar ini menghadirkan narasumber dari IAI Sultra sekaligus Dosen Jurusan Arsitektur Universitas Haluoleo yaitu Asri Andrias IAI dan Mursalim Ninoy La Ola Sdari Program Studi Teknik Sipil Universitas Sembilanbelas November Kolaka, adapun Fathur Rahman Rustan dari Program Studi Teknik Sipil USN Kolaka sebagai moderator.
Ketua LPJK Sultra Dr. Buhardiman,dalam kesempatan ini mengatakan Persyaratan Nilai Kredit (PNK) adalah akumulasi jumlah SKPK yang harus dikumpulkan oleh seorang peserta PPKB dalam kurun waktu tertentu yang menjadi persyaratan untuk mendapatkan perpanjangan masa berlaku SKA.
“Pemegang SKA yang menjalankan profesinya harus melakukan dokumentasi PPKB selama periode 3 tahun dengan mengisi log Book sesuai dengan format yang ditentukan dengan melampirkan bukti sertifikat kegiatan,” katanya
Ia juga menyampaikan bahwa data yang ada pada LPJK Sultra per 31 agustus 2020 yang memiliki SKA di bidang sipil kurang dari 2.000 orang, hal ini tidak sebanding dengan banyak jumlah pekerjaan atau proyek konstruksi yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara olehnya itu ia selalu mendorong agar setiap orang yang telah memenuhi syarat agar bisa memperoleh SKA dengan mudah.
Dikesempatan yang sama, Al Tafakur La Ode S.T., M.T sebagai ketua panitia kegiatan ini melaporkan kegiatan ini diikuti sebanyak 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa jurusan Teknik Sipil dan Teknik Arsitektur dari beberapa Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta yang ada di Sulawesi Tenggara, juga perguruan tinggi yang ada di pulau Jawa serta dari Instansi Pemerintah dan swasta seperti PUPR dan Asosiasi.
“Seminar ini mengundang antusias dan beberapa pertanyaan dari mahasiswa, khususnya pertanyaan mengenai rumah sederhana tahan gempa, karena seperti yang kita ketahui potensi gempa yang terjadi di wilayah Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara cukup tinggi, sehingga seminar ini menarik minat para mahasiswa untuk mengkaji tentang bangunan tahan gempa,” tutupnya
Laporan : Redaksi
Komentar