FOKUSKATANEWS.COM.BOMBANA-Seorang Nelayan bernama Supratman (34)asal Warga Desa Mattirowalie Kecamatan Poleang, dilaporkan hilang akibat terjatuh dari longboat miliknya di sekitar perairan teluk Paria Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana,Provinsi Sulawesi Tenggara,Rabu (23/6/2021)
Kepala Kantor Sar Kendari, Aris Sofingi, melalui humas Basarnas Kendari, Wahyudi mengatakan pihaknya menerima informasi hilangnya korban dari Kepala Desa Paria bernama Samsul Alam.
“Ya hari selasa 22 juni 2021 sekitar pukul 19.10 Wita kami menerima informasi dari Samsul Alam Kepala Desa Paria yang melaporkan bahwa pada pukul 14.30 Wita seorang nelayan terjatuh dari perahu miliknya di sekitar perairan Teluk Paria, Kecamatan Poleang, Bombana,”katanya
Lebih lanjut,kata wahyudi Korban bersama dengan 2 orang rekannya pergi memancing ikan diteluk paria dengan menggunakan longboat yang berbeda.sekitar pukul 14.30 wita longboat korban ditemukan dalam keadaan kosong dan diperkirakan korban terjatuh dari longboatnya dan Korban diketahui memiliki riwayat penyakit sesak nafas.
“Pada pukul 22 juni 2021 sekitar pukul 06.30 wita korban bersama 2 orang temannya, pergi mencari ikan diteluk paria,kecamatan poleang dan korban menggunakan perahu yang lain, dan sekira pukul 14.30 wita perahu yang di gunakan korban ditemukan dalam keadaan kosong,”jelas Wahyudi
Tim Rescue pos sar kolaka tiba di Desa Mattirowale Kecamatan Poleang dan langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pemerintah setempat untuk merencanakan pencarian pada pagi hari.
“Pada pukul 06.30 wita Tim SAR gabungan melaksanakan langsung melakukan pencarian dengan membagi 2 tim yang menyisir disekitar LKK dengan radius sekitar 10 KM.Cuaca berawan,”ujarnya
Wahyudi menambahkan adapun unsur yang terlibat dalam pencarian tersebut, yaitu Rescuer Pos SAR Kolaka sebanyak 6 orang, BPBD Bombana sebanyak 6 orang,Koramil Poleang 1 orang,SAR USN sebanyak 3 orang,SMK Niaga Poleang 2 orang,Serta Nelayan sekitar 20 orang.
“Alut yang digunakan
Rubber Boat 1 Unit Longboat Nelayan 10 Unit,”ungkap Wahyudi humas Basarnas Kendari (fkn).
Komentar