oleh

Dinkes Kolaka Gelar Rapat Koordinasi Konvergensi Penyusunan Rencana Integrasi Intervensi Gizi

-BERITA-17 views

FOKUSKATANEWS.COM.KOLAKA-Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara menggelar rapat koordinasi konvergensi penyusunan rencana untuk kegiatan peningkatan pelaksanaan integrasi intervensi gizi (AKSI 2).

Dalam kegiatan rapat koordinasi konvergensi ini dibuka oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Drs. H. Muh. Bakri, dan turut dihadiri dari beberapa OPD pemerintah daerah yang terkait, TP-PKK, TA PMD serta dari Kementerian Agama yang berjumlah 55 orang, yang dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Kolaka, Selasa (17/5/2022).

Kepala dinas Kesehatan Kolaka Harun Masirri dalam sambutannya menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif melalui penurunan previliensi stunting yang diukur pada anak di bawah lima tahun.

“Percepatan penurunan stunting untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif melalui penurunan previliensi stunting yang diukur pada anak di bawah lima tahun,”kata Harun Masirri
Ketua panitia kegiatan

Lebih lanjut, kata dia adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menyusun kegiatan dan penganggaran (aksi 2 ) yang dilaksanakan untuk peningkatan pelaksanaan integrasi, intervensi gizi sensitif spesifik.

“Tujuan dalam kegiatan ini yakni untuk menyusun kegiatan dan penganggaran (aksi 2 ) yang dilaksanakan untuk peningkatan pelaksanaan integrasi, intervensi gizi sensitif spesifik,”jelasnya.

Sementara itu,Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra H.Muh. Bakri yang juga mewakili Bupati Kolaka menyampaikan,bahwa Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan pilar bagi tercapaian visi 2045, Indonesia yang memiliki kecerdasan, berbudaya, religius serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika, hingga dapat menghadapi berbagai masalah.

“Terkait dengan hal ini kita harus menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di kancah Internasional,”ujarnya.

Tak hanya itu, H.Muh Bakri juga mengungkapkan penurunan angka stunting dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019 angka stunting kembali menurun sebesar 27,7 persen namun hal ini penurunannya relatif lambat dan menjadi tantangan dalam percepatan penurunan stunting yang diharapkan pada tahun 2024 menjadi 14 persen.

“Untuk itu harus dilaksanakan secara paripurna, komprehensif,terpadu dan bersifat multi sektoral,yang mana kita ketahui pada dasarnya aksi 2 ini telah berproses dan kami harap kepada instansi terkait dapat melakukan penginputan  sebelum pelaksanaan expose/pemaparan pada rembuk stanting aksi 3,”ungkap H.Muh Bakri,**(fkn).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *