FOKUSKATANEWS.COM.KOLAKA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah penyediaan hunian layak bagi mahasiswa berupa Rumah Susun Sewa (Rusunawa) untuk mahasiswa Universitas Sembilanbelas November Kolaka (USN) di di Kampus USN Kecamatan Tanggetada.
Rusunawa mahasiswa USN tersebut diresmikan penggunaannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi III, Satuan Kerja (Satker) Penyediaan Perumahan Sulawesi Tenggara (Sultra), Piter Pakabu bersama Rektor USN Kolaka Dr. Nur Ihsan HL, Sabtu (11/2/2023).
Rusunawa setinggi tiga lantai dengan hunian sebanyak 43 unit tersebut selesai dibangun Kementerian PUPR sejak tahun 2020 lalu, hasil aspirasi anggota DPR RI daerah pemilihan Sultra, Ridwan Bae kepada USN Kolaka.
Serah terima pengelolaan rusun tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara dan pengguntingan pita oleh Satuan Kerja (Satker) Penyediaan Perumahan Sulawesi Tenggara (Sultra), Piter Pakabu, Rektor USN Kolaka Dr. Nur Ihsan HL, dan Staf Ahli Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Zainuddin.
Satuan Kerja (Satker) Penyediaan Perumahan Sulawesi Tenggara (Sultra), Piter Pakabu mengatakan Kementerian PUPR dalam hal ini Direktorat Jenderal Perumahan berupaya untuk memberikan hunian yang layak dan dalam membangun perumahan.
Direktorat Jenderal Perumahan membangun begitu banyak Rusun yang diperuntukkan untuk perguruan tinggi negeri maupun swasta termasuk pondok pesantren dan juga kepada para ASN, TNI Polri dan para pekerja industri.
“Jadi pemerintah kita melalui Kementerian PUPR ini peduli kepada seluruh rakyatnya ya ini semata – mata dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat” tuturnya.
Khusus untuk rumah susun bagi mahasiswa USN Kolaka, dibangun dengan tipe 24 M2 dengan jumlah unit huniannya sebanyak 43 unit, dengan kapasitas penghuni kurang lebih 164 orang atau bisa bahkan lebih.
Rusun ini dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas seperti kamar mandi pada masing – masing kamar, kemudian fasilitasi dengan perabot regular, tempat tidur 2 unit, meja dan kursi 4 set, kemudian sarana instalasi air bersih maupun listrik.
“Adik – adik kita mahasiswa sebagai calon penghuni nantinya, tinggal masuk membawa pakaian saja, karena sudah dilengkapi dengan perabot, tempat tidur termasuk kasurnya” ucap Piter Pakabu.
Piter Pakabu berharap pengelolaan rusun semi aparetemen tersebut, dapat berjalan lancar dan mahasiswa USN kolaka dapat menjadikan sarana hunian yang layak dan tempat untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal.
“Kami harap rusun ini menjadi sarana pemersatu oleh berbagai mahasiswa kita dari perwakilan masing – masing daerah yang mungkin saja ada yang dari luar provinsi Sulawesi Tenggara, untuk berkuliah di USN Kolaka” harapnya.
Ditempat yang sama, Rektor USN Kolaka Dr. Nur Ihsan HL mengatakan dalam sambutannya, memberikan apresiasi, khususnya kepada Ridwan Bae selaku Wakil Ketua Komisi V DPRI, yang telah berupaya secara intens dalam melakukan komunikasi kepada Kementrian PUPR, sehingga pembangunan Rusun Mahasiswa tersebut dapat terwujud dan pengerjannya melui APBN.
“Jadi kita berharap bahwa mahasiswa baru kita penghuni rusun ini nanti bisa merasakan dan bisa terlayani dengan baik, tentunya nanti harus ada pengelolaan yang baik” ucapnya.
Lanjut Nur Ihsan menuturkan, bahwa nantinya tidak hanya di Kampus Tanggetada saja yang memiliki bangunan rusun, Namun juga Kampus B USN yang di Kabupaten Buton Tengah akan bangun Rusun Mahasiswa USN dengan desine 2 lantai.
“Informasi dari Pak Andi Sainudin sebagai staf khusus Komisi V DPRI, bahwa Kampus B di Buteng , kalau tidak salah konstruksinya dua lantai dengan penafsiran anggarannya sekitar 9 miliaran, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Andi Sainudin yang selama ini telah banyak membantu USN dalam komonikasi yang itens ” Katanya.
Dr Nur Ihsan berharap, bahwa dengan keberadaan Kampus USN di Desa Popalia tersebut, tidak menutup kemungkinan akan memberikan nuansa tersendiri menjadi Kota di Dalam Desa.**(DRT).
Komentar