FOKUSKATANEWS.COM.KOLAKA-Universitas Sebilanbelas November (USN) Kolaka menjalin kerjasama antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan pemerintah melalui Internship in Spatial Planning for Regional and National Growth (Inspiring).
Diketahui salah satunya program yang digagas oleh Kementerian ATR/BPN dan diterapkan di Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka yaitu
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Rektor USN Kolaka Nur Ihsan mengatakan, kerjasama dengan BPN sangat membantu USN dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar ini. Sebab, selama enam bulan mahasiswa dengan jumlah 182 orang ini selain mereka menerima manfaatnya, serta bisa berkontribusi kepada masyarakat.
“Jujur kami katakan bahwa program ini sangat membantu kami dalam menjalankan kurikulum merdeka belajar. Program yang akan dilakukan ini mahasiswa mendapat pengetahuan dan pengalaman. Setelah ini, mungkin bisa bermanfaat di dunia kampus maupun di dunia usaha,” paparnya.
Ia berharap, mahasiswa yang mengikuti program MBKM tersebut agar mengikuti semaksimal mungkin sehingga kesempatan tersebut bisa dilaksanakan sebaik-baiknya dibawah arahan BPN.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPN Sultra Asep Heri mengatakan,bahwa program ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 2 2018, tentang percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap, dalam rangka mewujudkan Indonesia lengkap seluruh bidang tanah terukur terpetakan.
“Ya program ini Instruksi Presiden Nomor 2 2018, tentang percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap, dalam rangka wujudkan Indonesia lengkap seluruh bidang tanah terukur terpetakan,”kata Asep pada jumat (23/2/2024) lalu.
Ia juga mengapresiasi, bahwa di Sultra semua bisa berkolaborasi antara Kantor BPN dengan Pemerintah Daerah (Pemda) serta masyarakat, serta pelaku usaha memberikan CSR dalam rangka percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap .
“Kegiatan ini adalah yang pertama kali, untuk tingkat kabupaten atau Kantor Pertanahan Kabupaten se-Indonesia, dan ini dimulai dari Kabupaten Kolaka,”paparnya .
Asep Heri menjelaskan, dalam program ini para mahasiswa akan terbagi tiga kelompok diantaranya Gema Batas, Gema Full. Adapun yang dilibatnyak sebanyak 182 mahasiswa yang terdiri dari enam program studi. Setelah itu, akan diikutkan Bimbingan Teknis.
“Dari 182 mahasiswa yang akan mengikuti program ini. Setelah pembukaan ini, mungkin minggu depan bimteknya dilaksanakan. Jadi para mahasiswa akan mengikuti pembekalan, baik itu lapangan,dan sehingga bisa melaksanakan apa tugasnya, tahapannya, persyaratannya,” jelasnya.
Asep Heri menambahkan, bahwa untuk di Kolaka masih ada 30 ribu bidang tanah yang belum bersertifikat. Hal itu karena APBN dan APBD masih mempunyai keterbatasan. Agar semua bisa memiliki sertifitkat, pihaknya mengajak semua perusahaan yang ada di Kolaka, untuk mendukung, berkolaborasi menanggung biaya untuk tiga puluh ribu yang belum bersertifikat.
“Jadi di Kolaka sebanyak 30.000 bidang tanah yang belum bersertifikat. Memang ada anggaran yang disiapkan, namun APBN APBD masih punya keterbatasan. Jadi kami menggandeng para perusahaan-perusahaan yang berada di Kolaka ini untuk men-support, berkolaborasi menanggung biaya-biaya terutama yang sisanya masyarakat Rp30.000 yang belum bersertifikat baik biaya pengukurannya, biaya panitianya, termasuk biaya penerbitan sertifikat,” paparnya.
Ia juga mengungkapkan, untuk pasang kertas gerakan bersama masyarakat ditandai dengan batas 10 bidang tanah yang ada di Kolaka ini.
“Kita berharap semoga Kabupaten Kolaka sebagai Kabupaten terlengkap, tekukur, terpetakan beserta sertifikat di tahun 2024. Tentunya keterbatasan itu.Untuk itu kita berharap dukungan kepada perusahaan, termasuk kepada pemerintah daerah dan pemerintah Desa,” harap Asep Heri.***(DRT).
Komentar