FOKUSKATANEWS.COM.JAKARTA- PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (bersama-sama “Grup”) hari ini menyelenggarakan paparan publik tahunan 2024 sebagai bentuk tranparansi dan akuntabilitas kepada publik, terutama pemegang saham Perseroan. Sama seperti tahun sebelumnya, paparan publik tersebut dilakukan secara daring sebagai bagian dari rangkaian acara Public Expose Live 2024 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia. Jakarta (26/8/2024).
Dalam paparan tersebut, PT Vale menegaskan kembali pencapaian operasional dan kinerja keuangannya untuk triwulan kedua tahun 2024 (“2T24”) dan semester pertama tahun 2024 (“1H24”) sebagaimana yang telah dipublikasikan sebelumnya.
Volume produksi pada 2T24 mengalami sedikit penurunan sebesar 9% dibandingkan dengan kinerja solid yang telah kami capai pada 1T24.
Hal ini merupakan bukti komitmen Perseroan terhadap kualitas dan rencana kegiatan pemeliharaan, yang sangat penting bagi keberhasilan operasi kami dalam jangka panjang. Secara year-on-year, produksi kami pada 2T24 hanya sedikit lebih rendah sebesar 2%, menunjukkan kinerja yang konsisten.
Selain itu, Perseroan dengan senang hati melaporkan bahwa produksi kami pada 1H24 lebih tinggi sebanyak 3% dibandingkan dengan produksi pada 1H23.
Pertumbuhan ini merupakan hasil dari strategi pemeliharaan yangterencana dan output kalsin yang lebih tinggi pada 2024. Kami optimis dengan prospek produksi kami dan berharap operasi kami berjalan lancar hingga akhir tahun. Tujuan kami adalah mencapai target produksi sekitar 70.800 metrik ton (“t”) nikel dalam matte pada tahun 2024, meningkat dari target tahun lalu.
Ikhtisar Produksi
2T24.1T24.2T23.1H24
1H23, Produksi nikel dalam matte (t) 16.576.18.199.16.922.34.774
33.691
Pada 2T24, Perseroan mencapai penjualan 17.505 metrik ton (“t”) nikel matte, menghasilkan pendapatan sebesar AS$248,8 juta.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8% dibandingkan triwulan sebelumnya yang disebabkan oleh harga realisasi rata-rata nikel yang lebih tinggi pada 2T24.
Harga realisasi rata-rata nikel meningkat 12% menjadi AS$14.214 per ton pada 2T24, naik dari AS$12.651 per ton pada 1T24. “Meskipun kondisi pasar yang tidak menentu, kami tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya,” lapor
Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan.
Sejalan dengan penurunan pengiriman pada triwulan tersebut, beban pokok pendapatan Perseroan menurun dari AS$209,8 juta pada 1T24 menjadi AS$207,3 juta pada 2T24. Penurunan total beban pokok pendapatan juga didukung oleh penurunan konsumsi bahan bakar dan batu bara.***(RZ).
Komentar