FOKUSKATANEWS.COM.KOLAKA-Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka melalui Dinas Kesehatan Kolaka menggelar rapat pertemuan desiminasi hasil pengukuran dan publikasi data stunting tingkat Kabupaten Kolaka tahun 2023, bertempat di hotel Sutan Raja Kolaka,pada Selasa (21/11/2023).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Plt Bupati Kolaka Muhammad Jayadin, didampingi asisten III Hj Andi Wahidah, Seketaris Dinas Kesehatan Kolaka, Forkopimda, dan turut di hadiri para SKPD Pemda Kolaka, para camat dan lurah se-Kabupaten Kolaka serta para peserta kader posyandu.
Plt Bupati Kolaka Muhammad Jayadin mengatakan, bahwa kegitan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana program-program yang telah di laksanakan terkait penanganan dan penurunan Stunting di Kabupaten kolaka.
“Seiring waktu berjalan dengan sendirinya pemahaman, pengetahuan, serta upaya pencegahan dan penurunan Stunting juga berjalan mulai dari tingkat nasional hingga Desa-Kelurahan dan berbagai macam intervensi serta inovasi yang diluncurkan sebagai bukti keikutsertaan kita dalam melaksanakan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kolaka yang tentunya diperkuat dengan komitmen pemerintah, melalui peraturan Bupati No 29 tahun 2019 tentang upaya pencegahan dan penurunan Stunting,”katanya
Jayadin menjelaskan, bahwa hingga ini prevalensi stunting berdasarkan data status gizi indonesia tahun 2022 masih tergolong tinggi yaitu 21,6% secara nasional dan untuk Kolaka 22,6% sedangkan berdasarkan data E_PPGBM tahun 2022 sebesar 10,8% dan tahun 2023 ini sebesar 9,4%, penurunan ini. Ia juga berharap agar dapat secara signifikan dengan hasil SSGBI 2023.
“Saya harap, percepatan penurunan dan pencegahan stunting harus dilaksanakan secara konvergensi kepada semua stakeholder baik pemerintah swasta, dunia pendidikan, dunia usaha dan lainnya harus bersinergi dan bekerjasama dalam rangka mencegah dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Kolaka. Untuk itu dalam mewujudkan Kabupaten kolaka yang sehat, maka kedepan generasi muda haruslah benar-benar sehat jasmani dan rohani oleh karena itu untuk menciptakan hal tersebut bukan saja menjadi tanggungjawab pemerintah tetapi tanggungjawab kita semua,” harap Muh Jayadin.***(DRT).
Komentar